Ditengah Zaman yang kian dikendalikan oleh kuasa teknologi digital, kumpulan puisi Noor H. Dee ini bisa menjadi semacam pengingat tentang pentingnya memelihara jiwa kanak-kanak yang berkaitan dengan daya imajinasi, daya cipta, dan daya eksplorasi. Joko Pinurbo, Penyair
Dari kamar mandi yang jauh dan sunyi saya ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puisi. *Sabda sudah menjadi saya. Saya akan dipecah-pecah menjadi ribuan kata dan suara. *Tubuhku kenangan yang sedang menyembuhkan lukanya sendiri. * Menggigil adalah menghafal rute menuju ibu kota tubuhmu. * Lupa: mata waktu yang tidur sementara. * Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku. * Kita adalah…
Mari kita buka apa isi kaleng Khong Guan ini: biskuit peyek keripik ampiang atau rengginang?
Aku ini binatang jalang adalah kumoulan puisi terlengkap karya penyair terbesar Indonesia Chairir Anwar. Selama ini puisi-puisinya tersebar dalam beberapa buku seperti Deru Campur Debu, Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus. Sebagian lagi ada dalam Tiga Menguak Takdir dan Chairir Anwar Pelopor Angkatan 45. Selain keseluruhan sajak asli, dalam koleksi ini juga dimuat untuk pertama kalin…
Gempuran Sosial Media yang sangat masif di era digital saat ini membuat para orang tua kesulitan untuk memberikan panduan yang tepat dalam mengajarkan cara pembuatan puisi yang sesuai dengan psikologi anak-anak pada tingkatan siswa Sekolah Dasar. Di Dunia Maya seringkali siswa menemukan puisi-puisi yang tidak sesuai dengan perkembangan anak. Buku ini memberikan gambaran bagaimana cara menga…
Buku yang berjudul Kumpulan Puisi Anak ini terdapat berbagai macam puisi khusus untuk anak-anak, salah satunya terdapat judul puisi "Goresan Pena Sang Pelita". Puisi tersebut sangat menyentuh kalbu dan sangat bagus untuk dibaca.
Penyair hilang tak menjadikan buah persetubuhannya sebagai layaknya mereka Karena penyair di negerimu tidaklah seperti aku Karena puisi di negerimu tidaklah seperti puisiku Aku adalah kebebasan yang menjadi nakal Bermain kejar-kejaran dengan sederhananya bahagia di lorong-lorong yang digelapkan gerhana kehidupan Setengah tak dianggap *** Dalam kumpulan puisi ini, Fitri Nganthi Wa…