Tak ada tanda-tanda istimewa saat Raden Ayu Rajapermas – istri Raden Rangga Somanagara seorang Patih Kadipaten Bandung melahirkan putri keduanya – Raden Dewi Sartika – selain kebahagiaan. Tetapi kemudian Dewi Sartika – sang aktivis dan pelopor pendidikan dari Pasundan – itu melewati waktu dengan kehebohan demi kehebohan.
Setelah “musuh besar” kami lolos, dunia paralel dalam situasi genting. Hanya soal waktu, pertempuran besar akan terjadi. Bagaimana jika ribuan petarung yang bisa menghilang, mengeluarkan petir, termasuk teknologi maju lainnya muncul di permukaan Bumi? Tidak ada yang bisa membayangkan kekacauan yang akan terjadi. Situasi menjadi lebih rumit lagi saat Ali, pada detik terakhir, melompat ke por…
Uang Amalia disimpan di bank saja gimana? usul Mama. Bank? Emangnya di dalam bank ada lemari-lemari untuk menyimpan uang, ya? Amalia bingung. Ia belum pernah pergi ke bank, sih. Ia jadi bertanya-tanya. Bagaimana, ya, cara menyimpan uang di bank? Apa saja syaratnya? Bagaimana pula cara mengambil uang di bank? Kalian ikut penasaran? Yuk, ikuti pengalaman seru Amalia saat berada di bank!
Andrea Hirata adalah pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival 2013, untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York, kategori general fiction, dan pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman, untuk Die Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, penerbit Hanser Berlin. Dia juga pemenang seleksi short story majalah sastra terk…
"Aku tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya kepada dinding toilet."
Bujang yang masih saja merasa bingung soal makna pulang dan pergi. Bujang yang mengunjungi pusara orang tuanya di lembah Talang. Kenangan Bujang seputar kampung halamannya cukup menyesakkan. Intinya adalah tidak ada apa-apa di Talang yang membuatnya harus kembali secara untuh. Hal paling istimewa di Talang adalah makam kedua orang tuanya. Bujang akhirnya pergi ke Rusia untuk memenuhi keinginan …
Dengan keterusterangan saya merasa bahagia. Akan tetapi, dalam dunia saya sebagai pengarang, saya juga menolak fitnah, anarki, dan kesewenangwenangan. Meskipun pada waktu menulis saya tidak pernah membayangkan adanya pembaca, saya tidak berhak meneror pembaca dengan kepalsuan.---Budi Darma