Na Willa duduk sendiri di sekolah, membaca Wiro, sementara anak lain asyik bermain.
Buku ini merupakan lanjutan dari seri Na Willa pada edisi sebelumnya. Meski sejumlah cerita berdiri sendiri-sendiri, secara keseluruhan tetap memiliki benang merah, tentang Na Willa gadis kecil dengan sejumlah hal yang di alaminya. Reda masih berkolaborasi dengan Cecelia Hidayat yang menggarap ilustrasi sederhana tapi ciamik. Hari-hari Na Willa masih dipenuhi kegembiraan: bermain bersama …
Si kecil Na Willa tinggal di sebuah gang di Surabaya, di rumah dengan pohon cemara di depannya. Ia menghabiskan hari dengan berlari mengejar kereta bersama Dul ( walau ia selalu tertinggal ), pergi ke pasar bersama Mak, melewati Bapak penjual anak ayam kuning, atau memikirkan bagaimana orang bisa nyanyi - nyanyi di dalam radio.