Ketika harimau menyerang Kesultanan Jambi, Abdul, si penjinak kucing, ingin menenangkannya. Namun Abdul ceroboh dan gegabah. Sultan tidak memercayainya. Setelah dua abdi istana gagal menaklukkan harimau, akhirnya Sultan mengutus Abdul ke hutan. Dapatkah Abdul menjinakkan harimau? Atau, jangan-jangan, ia gagal juga?
Miki senang berteman dengan Anya. Permainan ketipung Anya sungguh hebat. Namun, suatu hari Anya mendadak meninggalkan Miki. Anya tak datang lagi ke tempat mereka biasa bermain bersama. Apa yang terjadi? Haruskah Miki mencarinya? Ayo, kita cari tahu dengan membaca buku ini bersama-sama!
Awang dan Tuk Bat adalah orang Laut yang tinggal di kampung Kudinpar, Bangka Belitung. Mesti tinggal di dekat laut, Awang sering bertanya kepada Atuk tentang kehidupan orang suku Laut zaman dahulu. Apakah di laut ada gajah yang bisa berenang seperti cerita Atuk? Yuk, ikuti petualangan Awang bersama Atuk di Kampung Kudinpar, Bangka Belitung!
Alka sedih karena orang tuanya sering bertengkar. Teriakan-teriakan orang tuanya saat bertengkar terasa menyakiti hati dan telinganya. Alka kemudian memilih untuk membangun sebuah 'kapal laut' dan bersembunyi di sana untuk menghindari semua itu. Namun, mungkinkah ia berada di sana selamanya?
Bolpoin yang kupinjam dari Naya tiba-tiba hilang! Tentu saja Naya marah besar, soalnya itu bolpoin kesayangannya. Aku sudah meminta maaf, tapi Naya tidak mau memaafkan. Tentu saya aku bingung. Aku membuntuti Naya hingga pulang sekolah. Aku merasa bersalah dan masih menunggu maafnya. Aku sudah mengatakan akan menggantinya, tapi Naya terlanjur marah. Di parkiran sekolah aku melihat Naya kebin…
Reu harus membacakan dongeng di depan kelas minggu depan. Sayangnya dia pemalu. Suaranya terdengar pelan saat dia malu. Dia harus mencari bunga bitanggur agar suaranya lantang. Padahal, bunga ini ada di Pulau Pam Besar. Reu harus menggunakan kapal untuk sampai di sana. Apakah Reu berhasil menemukan bunga bitanggur?
Pagi itu Gebi dan Lany sudah berjanji untuk main bersama. Mereka akan bermain bersama teman mereka yang tinggal di dekat sungai. Pasti akan seru, pikir Gebi. Namun, ternyata Mama harus ke kebun dan Gebi harus menjaga Wene, adik laki-lakinya. Oh, bagaimana ini? Haruskah Gebi membatalkan janjinya dengan Lany? Atau, Gebi ajak saja Wene pergi bermain?