Meski langkah awal untuk membangun masyarakat yang literat, dengan menjadikan membaca dan menulis sebagai kebutuhan. Akan tetapi, jika literasi kemudian ditafsirkan semata perkara membaca dan menulis tanpa dilengkapi dengan kompetensi mengelola, menganalisa, mengemas kembali dan membagikan informasi, maka individu akan tergusur dari jamannya. Demikianlah sebuah pertanyaan penting yang diajukan …
Ini adalah kisah dari masa depan, sekaligus kisah dari masa jutaan tahun yang lalu. Kali ini, Matara mengajakmu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan tanpa batas, sebuah dunia yang dibangun oleh teknologi dan imajinasi. Mata dan Nyala Api Purba merupakan kisah penutup dari petualangan Mata, setelah Mata membawamu ke dunia para Melus, mengajakmu mengurai rahasia Pulau Gapi, dan mengarungi lautan l…
“Jam tiga dini hari, sweter, dan jalanan yang gelap dan sepi .... Ada peta, petunjuk; dan Jakarta menjadi tempat yang belum pernah kami datangi sebelumnya.” Mawar, hyacinth biru, dan melati. Dibawa balon perak, tiga bunga ini diantar setiap hari ke balkon apartemen Emina. Tanpa pengirim, tanpa pesan; hanya kemungkinan adanya stalker mencurigakan yang tahu alamat tempat tinggalnya. Ket…
Salva, sering disapa Ava. Namun, Papanya ingin menamainya Saliva, yang berarti ludah, sebab menganggapnya tidak berguna. Dari kamus pemberian Kakek Kia, Ava mencari setiap makna dari kata-kata yang ditemukan sehari-hari. Ketika keluarga Ava pindah ke Rusun Nero setelah Kakek Kia meninggal, Ava berjumpa dengan P—anak lelaki yang pandai sekali bermain gitar. Perjumpaan Ava dengan P, dan petuala…
Hore! Kakek dan nenek datang berkunjung ke rumah Lala dan Raka. Mereka membawa banyak sekali oleh-oleh. Nyam ... nyam ... nyam .... Semuanya makanan. Tapi, bagaimana cara menghabiskannya semuanya ya? Bantu Lala dan Raka membagi makanannya, yuk!
Mari kita buka apa isi kaleng Khong Guan ini: biskuit peyek keripik ampiang atau rengginang?
Buku ini menyajikan perspektif yang penuh empati tentang jilbab dan pilihan perempuan.
Sebelum makan, Pangeran Dani cuci tangan, Selesai bermain, Pangeran Dani cuci tangan lagi. Berbeda dengan Pangeran Dani, Pangeran Keno justru malas cuci tangan. Suatu hari, Pangeran Keno menyesal karena ia jarang mencuci tangan. Ia baru tahu akibatnya. Apa akibat malas mencuci tangan? Yuk, cari tahu bersama.