Seri pengetahuan ini membantu adik-adik mengetahui dan mempersiapkan diri saat terjadi gunung meletus.
Senin pagi yang cerah. Ayah Didi mengantarkan Cican ke sekolah. Di tengah perjalanan, Cican melambaikan tangannya. Oh, ternyata Cican ingin menyapa Pak Polisi yang berpratroli.
Duuuh, kepala Cican gatal! ujar Cican sambil menggaruk-garuk kepalanya. Teman-teman di sekolah menjauhi Cican karena tidak ingin ketularan. Wah, kasihan sekali, ya. Bantu Cican supaya kepalanya tidak gatal-gatal, yuk!
Hari ini Cican dan teman-temannya sangat senang. Mereka akan menghias kelas bersama Bu Bebsy. Ada yang membuat hiasan, menempel kertas, dan menggunting pita. Wah, seru sekali, ya. Tiba-tiba, Cican berkata, "permisi...." Hmmm, kenapa Cican bilang permisi, ya? Yuk, kita cari tah bersama-sama!
Cican tidak sabar ingin sampai di rumah. Ia ingin menunjukkan gambarnya kepada Bunda Mimi. Tapi, oo...ooo... Bunda Mimi tidak memperhatikannya, dan justru menghampiri Cini. Uhh,,, Cican jadi cemburu. Teman-teman, yuk kita bantu Cican mengatasi rasa cemburu.
Hari ini Cican sedih sekali. Wajahnya lesu dan tidak semangat bermain. Meera, Kebi, Oren, dan Monsta menghampirinya. "Ada apa, Cican?" Teman-teman, kita hibur Cican supaya tidak sedih lagi, yuk.
Cican dan teman-teman pergi ke kebun binatang. Mereka bertualang mencari hewan kesukaan Monsta. "Badannya besar, bertanduk, dan bercakar," kata Monsta. Hiiiy, tampaknya seram sekali! Hewan apakah itu?
Sebentar lagi, musim panen tiba. Burung-burung lapar turun ke sawah. Pak Tani sibuk menjaga padi. Baling-baling membantu Pak Tani. Apa yang akan terjadi?