Dalam perjalanan pulang, Pak Tani melihat Elang Bondol. Burung itu membawa ayam kesayangannya yang sudah mati. Pak Tani begitu marah dan meminta Elang Bondol untuk ganti rugi. Namun, Elang Bondol merasa tidak membunuh ayam Pak Tani. Dia juga bersedia untuk mencari tahu siapa pelakunya. Kira-kira, siapakah pelaku sebenarnya?
Kak Karel akan pasola melawan kakak sahabat baikku, Obed. Aku cemas akan persahabatanku dengan Obed. Aku pun tak ingin mereka terluka. Apa yang sebaiknya kulakukan?
Pangeran Amat Mude kecil diusir dari negerinya sendiri oleh pamannya yang merebut takhta. Namun, Pangeran Amat Mude tak menyerah. Ketika dewasa, dia bertekad merebut kembali takhtanya. Pamannya yang licik pun memberikan syarat yang mustahil. Akankah Pangeran Amat Mude berhasil melaksanakan syarat dari pamannya itu?
Ada taman baru di dekat rumah Cican. Namanya Taman Segitiga. Di sana terdapat banyak benda berbentuk segitiga. Kira-kira, benda apa saja ya yang berbentuk segitiga? Yuk, kita cari bareng Cican dan teman-teman!
Pada suatu hari, Cini menangis hebat. Huaaaa...huaaa...huaaa... Hiks..hiks.. hiks.. Srooot.... Rumah Cican banjir air mata. Dunia pun gempar. Aduh, kenapa Cini menangis seperti itu?
Hari ini Cican dan teman-temannya sangat senang. Mereka akan menghias kelas bersama Bu Bebsy. Ada yang membuat hiasan, menempel kertas, dan menggunting pita. Wah, seru sekali, ya. Tiba-tiba, Cican berkata, "permisi...." Hmmm, kenapa Cican bilang permisi, ya? Yuk, kita cari tah bersama-sama!
Cican dan teman-teman sedang piknik ke kebun buah. Di kebun, ada banyak buah-buahan berbentuk bulat. Ada ceri, melon, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, Cican dan teman-temannya harus menemukan tomat merah raksasa! Wah, seperti apa ya, bentuknya? Yuk, berpetualang dan belajar mengenal benda bulat bersama Cican!
Senin pagi yang cerah. Ayah Didi mengantarkan Cican ke sekolah. Di tengah perjalanan, Cican melambaikan tangannya. Oh, ternyata Cican ingin menyapa Pak Polisi yang berpratroli.