“Boleh berapa pertanyaan?” “Satu.” Aku mencibir. “Pelit.” “Pelit gimana? Aturan main kita kan dari dulu begitu.” Aku bersedekap dan menatapnya lekat. “Simpel kok, kenapa Mas Bara berhenti main bola?” Kembali ke Jogja, Rania tak habis pikir mengapa Mas Bara berhenti main bola. Penasaran dengan keputusan Mas Bara, Rania tergerak untuk mengorek informasi dari tem…