Ushman hanya memiliki satu impian: membawa Farak, istrinya, pergi meninggalkan Tabriz, kampung halaman mereka. Ia bahkan telah menyiapkan segalanya: rumah, kehidupan yang jauh lebih baik, dan berbagai kejutan. Harapan itu membuatnya terus bertahan di tengah kesepian dan kesendirian di new York. Akan tetapi, Farak justru meninggalkannya. Seketika semua impian Ushman hancur berantakan.