Empat puluh tahun sejak Sukarno meninggal, nama serta wajahnya tidak pernah benar-benar lumat terkubur. Kampanye puluhan tahun Orde Baru untuk membenamkannya justru hanya memperkuat kenangan orang akan kebesarannya. Sukarno tak pernah berhenti menjadi ikon revolusi nasional Indonesia yang paling menonjol—mungkin seperti Che Guevara bagi Kuba. Di banyak rumah, foto-fotonya, kendati dalam ke…
Empat puluh tahun sejak Sukarno meninggal, nama serta wajahnya tidak pernah benar-benar lumat terkubur. Kampanye puluhan tahun Orde Baru untuk membenamkannya justru hanya memperkuat kenangan orang akan kebesarannya. Sukarno tak pernah berhenti menjadi ikon revolusi nasional Indonesia yang paling menonjol-mungkin seperti Che Guevara bagi Kuba. Di banyak rumah, foto-fotonya, kendati dalam kert…
Sekiranya masih hidup dan diminta memerikan situasi Republik Indonesia di awal abad ke-21, Mohammad Hatta hanya perlu mencetak-ulang tulisannya yang pernah terbit pada 1962: "Pembangunan tak berjalan sebagaimana semestinya.... Perkembangan demokrasi pun telantar karena percekcokan politik senantiasa. Pelaksanaan otonomi daerah terlalu lamban sehingga memicu pergolakan daerah." Buku ini memap…
"Man wijf!" begitu Sutan Sjahrir kepada Sukarno karena tak bernyali memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah berita kekalahan Jepang beredar. Sjahrir ialah salah seorang yang paling keras mendesak Sukarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada Agustus 1945. Sjahrir termasuk Bapak Bangsa yang radikal, namun tidak suka melawan musuh dengan kekerasan. Sjahrir p…
"Man wijf!" begitu Sutan Sjahrir kepada Sukarno karena tak bernyali memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah berita kekalahan Jepang beredar. Sjahrir ialah salah seorang yang paling keras mendesak Sukarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada Agustus 1945. Sjahrir termasuk Bapak Bangsa yang radikal, namun tidak suka melawan musuh dengan kekerasan. Sjahrir p…