Istri dan aak-cucu Nabi Muhammad Saw. mendapat kedudukan yang mulia dalam Islam. Mereka merupakan bagian dari ahlul bait yang dosanya dibersihkan oleh Allah Swt. Selain itu, Allah menyebutkan bahwa istri Nabi Muhammad bagaikan ibu bagi Umat Islam. Oleh karena itu, sudah selayaknya umat Islam menghormati mereka.
Dalam surah Al-Ahzab ayat 21, Allah Swt. berfirman bahwa dalam diri Nabi Muhammad Saw. ada teladan yang baik bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah. Mampu menyatukan perbedaan, dermawan, berpandangan jauh ke depan, jujur, teguh hati, dan pendengar yang baik, adalah sedikit teladan tidak hanya bagi umat Islam tapi juga seluruh manusia.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abu Thalib secara bergantian dipercaya Umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. setelah beliau wafat. Mereka memiliki sifat, kekuatan dan keunikan yang berbeda, namun Islam berhasil menyatukan hati mereka. Di bawah kepemimpinan mereka Islam semakin berkembang luas.
Setelah turun wahyu pertama, Allah Swt. menunda turunnya wahyu selama beberapa bulan. Nabi Muhammad Saw. sempat merasa sedih dan gelisah. Penantian Rasulullah tersebut usai dengan wahyu kedua yang memerintahkan Nabi Muhammad untuk mulai berdakwah pada kerabat, tetangga, dan orang terdekat. Selanjutnya Nabi Muhammad membina generasi Islam pertama di Darul Arqam.
Sepuluh tahun setelah Hijrah, Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam melaksanakan Haji Wada. Haji Wada merupakan satu-satunya ibadah haji yang dilaksanakan Nabi Muhammad setelah beliau hijrah. Bagi umat Islam, Haji Wada menjadi ibadah haji bersama Nabi Muhammad yang terakhir karena beliau wafat setelah pelaksanaan Haji Wada.
Keutamaan Nabi Muhammad Saw. telah terlihat sejak beliau masih kecil. Muhammad kecil terbiasa mengucapkan bismillah saat mulai makan dan alhamdulillah saat selesai. Saat ikut pamannya berdagang ke Kota Busra, tanda-tanda kenabian telah terlihat dalam diri Muhammad kecil. anda kenabian tersebut adalah adanya awan yang selalu menaungi beliai.
Nabi Muhammad Saw. menjadio teladan pemimpin yang baik. Sebagai pemimpin di rumah, Nabi Muhammad adalah suami sekaligus ayah yang mencintai anggota keluarganya dan melindungi mereka dari berbagai kejahatan dan keburukan. DI masyarakat, Nabi Muhammad telah menjadi orang yang dipercaya sebagai pemimpin meskipun saat itu beliau sebelum diangkat menjadi nabi.
Rasulullah Saw. meluaskan dakwahnya ke luar Mekah. Ternyata penduduk Yatsrib (setelah peristiwa Hijrah, Yatsrib kemudian disebut Madinah) menyambut baik dakwah Islam tersebut. Nabi Muhammad meminta janji setia muslimin Yatsrib melalui Baiat Aqabah. Setelah Bait Aqabah I dan II, Nabi Muhammad beserta para sahabat hijrah untuk membangun Madinah berdasarkan tuntunan Islam.