Gara-gara terjatuh, gigi depan Ziya jadi goyang. Mau tidak mau, Ziya harus periksa ke dokter gigi. Walaupun teman-teman bilang bahwa dokter gigi itu seram, Ziya tetap memberanikan diri pergi ke dokter gigi. Siapa sangka, ternyata Ziya malah dapat kejutan dari dokter gigi.
Saat bermain, Naura memegang pipinya. “Aduh, gigi Naura sakit.” “Wah, kita periksa ke dokter gigi, yuk!” ajak Bunda. Naura menggeleng. “Tidak mau!” Bagaimana, ya, supaya Naura mau ke dokter gigi?