ni adalah buku harian yang ditulis oleh... seekor cacing tanah. Menakjubkan, ternyata cacing itu tidak jauh berbeda dari kamu dan aku. Hanya saja dia suka memakan PR-nya sendiri. Oh, dan dia tidak pernah mandi.
Jika musim panas tiba Janganlah bermuram durja Mari kita bersenang-senang Seharian penuh asik berkubang!
Selestia sedang mencari jawaban dari rubrik teka-teki di majalah "Pelangi" ketika ibunya pulang membawa buku rapor kelas VII miliknya. Selestia tidak masuk sekolah karena hari itu adalah hari pengambilan rapor dan orang tua yang harus mengambilnya. Setelah memberi tahu bahwa Selestia naik kelas dengan nilai memuaskan, ibunya memberikan berita yang tidak mengenakkan. Janji kedua orang tuanya unt…
Roman ini berlangsung dalam satu putaran perjalanan seorang anak revolusi yang pulang kampung karena ayahandanya jatuh sakit. Dari seputaran perjalanan itu, terungkap beberapa potong puing gejolak hati yang tak pernah teranggap dalam gebyar-gebyar revolusi. Dikisahkan bagaimana keperwiraan seorang dalam revolusi pada akhirnya melunak ketika dihadapkan pada kenyataan sehari-hari: ia menemukan ay…
Midah, pada awalnya berasal dari keluarga terpandang dan beragama. Karena ketidakadilan dalam rumah, ia memilih kabur dan terhempas di tengah jalanan Jakarta tahun 50-an yang ganas. Ia tampil sebagai orang yang tak mudah menyerah dengan nasib hidup, walaupun ia hanya seorang penyanyi dengan panggilan “si manis bergigi emas” dalam kelompok pengamen keliling dari satu resto ke resto, bahkan d…
Hikayat Hang Tuah merupakan sebuah epik Melayu yang lahir pada zaman kegemilangan masyarakat Melayu tradisional, mencakupi segala pesanan dan gagasan yang harus direnung dan dicerna oleh bangsa Melayu pada zaman moden ini. Ia mencatatkan riwayat hidup bangsa ini sejak awal melewati zaman pembangunannya, ke zaman kebesarannya, hingga ke saat kejatuhannya pada 24 Ogos 1511. Hikayat Hang Tuah j…