Keras tapi tidak kasar. Demikianlah ciri khas dari kepribadian Ki Hadjar Dewantara yang diakui oleh teman-teman seperjuangannya. Kesetiaannya pada sikap dan idealismenya selalu tergambar jelas dalam setiap tindakan dan kiprahnya. Meskipun secara fisik terlihat ringkih, tapi semangat juangnya menggelora. Pidato-pidatonya yang lantang dan penuh ghirah, menjadi pembangkit persatuan rakyat Indonesi…
Pahlawan adalah seseorang yang rela berkorban tanpa pamrih dan berjuang tak kenal lelah. Mengenal dan mengenang jasa para pahlawan tidak cukup hanya sekedar tahu siapa mereka.
In my mind rose a misty picture of a little girl in a floral dress. As for her face: nothing. I could only hope that she had been pretty. I sat overcome. What a procession of developments in one day! Only that morning I had left Madiun; at midday I was wobbling on a buggy past an ocean of rice fields; tonight, suddenly, I had been renamed by my parents and handed a wife. Thus begins Sastroda…
The Saga of Siti Mariah is a window into the workings of the Cultuurstelsel or "Forced Cultivation" system imposed in the Dutch East Indies from 1830 until 1870. In this book's pages, the lives of Dutch sugar barons, indigenous elite, European officials, and Chinese middlemen who were enriched under the system intersect with those of Javanese peasants who suffered under its yoke and the Javanes…
Tumbangnya Bhisma Dewabrata membuat Duryudana mengangkat mahaguru Durna untuk menjadi panglima tertinggi perang pihak Hastina. Ada satu target untuknya, yaitu menangkap Yudhistira hidup-hidup. Keberadaan Arjuna membuat Durna kesulitan untuk menjalankan misi yang berbahaya buat pihak Pandawa tersebut. Karena jika Yudhistira tertangkap, maka perang akan segera berakhir, dan pihak Pandawa akan men…
Menceritakan bagaimana cara Krisna dan Pandawa mengalahkan Mahaguru Durna, Dursasana, Karna, Sengkuhi, Salya, dan ksatria-ksatria pendukung Duryudana.
Buku sejarah Indonesia yang sangat lengkap sejak zaman prasejarah hingga era Indonesia modern. Para sejarahwan, arkeolog, antropolog, filolog, dan ilmuwan sosial terkemuka lainnya terlibat dalam penulisan buku besar ini. Ingin tahu bagaimana sejarah nasional, sejarah yang 'resmi', inilah bukunya.Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia (1942-1970) 870 Halaman