No image available for this title

Printed Book

Sesungguhnya Aku Hamba Allah : Kisah Nabi Zakaria a.s, Yahya a.s, dan Isa a.s



Nabi Zakaria a.s sangat bersemangat dalam berdakwah meski usianya sudah tua, beliau menyeru kaumnya untuk menyembah Allah SWT dan mengajak kaumnya agar segera bertaubat. Nabi Zakaria a.s bersedih, beliau memikirkan siapa kelak yang akan menggantikannya berdakwah, sebab di usianya yang sudah tua beliau belum juga dikaruniai seorang anak.

Nabi Zakaria a.s dengan yakin selalu berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberi keturunan. Jika Allah SWT belum mengabulkan bukan berarti Allah SWT tidak sayang, melainkan hanya sedang menguji kesabaran dalam berdoa dan Nabi Zakaria yakin bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa-doanya.

Di tengah malam saat semua orang tertidur, beliau bermunajat dengan khusuk mengerjakan salat. Melalui Malaikat Jibril kabar gembira disampaikan. “Sesungguhnya Allah SWT menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu. Seorang nabi serta keturunan dari orang-orang soleh”.

Nabi Zakaria a.s sangat gembira dan masih ada rasa keraguan dalam hatinya sebab istrinya yang juga sudah tua dan mempunyai masalah kesehatan. Malaikat Jibril berkata “Tak ada yang tak mungkin bagi Allah SWT. Allah SWT berbuat apa saja yang dikehendakinya”.

Atas kebesaran dan kuasa Allah SWT, Nabi Zakaria a.s akan diberi tanda jika istrinya hamil nanti Nabi Zakaria a.s tidak dapat berkata-kata selama tiga hari dan beliau hanya dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Benarlah apa yang telah dijanjikan Allah SWT, istrinya Nabi Zakaria a.s hamil dan sebagai rasa syukurnya beliau selama tiga hari memperbanyak munajat, bertasbih mengagungkan nama Allah SWT tak mengenal waktu, sepanjang pagi dan petang selalu bertasbih bergema dalam hatinya.

Bulan terus berganti hingga tiba saatnya kelahiran putra yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Nabi Zakaria a.s memberi nama Yahya, nama yang diberikan Allah SWT melalui firmannya. Putranya kelak yang akan meneruskan tugas kenabian yang diembannya.

Yahya kecil sangat suka belajar, dia selalu bersungguh-sungguh setiap melakukan apapun dan sejak kecil Yahya sudah mempelajari kitab Taurat. Allah SWT juga menjamin kesucian Yahya bersih dari dosa.

Yahya tumbuh menjadi pemuda yang cerdik, pandai dan tidak sombong. Dia juga menguasai banyak ilmu. Sehingga menjadi tempat bertanya bagi orang-orang di sekelilingnya. Dia juga menjadi panutan dalam hal ilmu dan ibadah.

Yahya diberi kelebihan oleh Allah SWT, memberi cinta yang lebih di sisinya. Yahya mengungkapkan cinta tak hanya kepada manusia. Akan tetapi ke seluruh alam semesta mendapat limpahan cintanya.

Nabi Yahya a.s dan Nabi Isa a.s hidup di zaman yang sama, mereka berdua juga merupakan saudara sepupu. Mereka juga sama-sama diutus oleh Allah SWT kepada kaum Bani Israil. Nabi Yahya a.s orang yang percaya bahwa Isa adalah manusia pilihan, utusan Allah SWT.

Suatu hari, ibunda Nabi Yahya a.s tengah mengobrol dengan Maryam. Saat itu Maryam yang diasuh Nabi Zakaria a.s juga sedang mengandung. “Wahai Maryam, sesungguhnya aku bermimpi bahwa anak yang berada dalam perutku tengah bersujud kepada anak yang berada di perutmu,” kata ibunda Nabi Yahya sambil mengelus perutnya.

Seperti yang diberitakan Allah SWT kepada Nabi Zakaria a.s, “Sesungguhnya Allah SWT akan menggembirakan kalian dengan kelahiran putra yang bernama Yahya yang akan membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah SWT.”

Yang dimaksud oleh Allah SWT adalah Nabi Isa diciptakan melalui kalimat (perintah) Allah SWT.

Setelah sama-sama dewasa, Nabi Yahya a.s dan Nabi Isa a.s bertemu dan mereka saling berpelukan melepas kangen. Setelah saling melepas kangen, Nabi Isa a.s berkata kepada Nabi Yahya a.s, “Wahai saudaraku, mintalah ampunan Allah SWT bagiku, sesungguhnya engkau lebih baik daripada aku.”

“Tidak salahkah engkau saudaraku?. Bukankah engkau lebih baik dari pada aku.”

Kemudian Nabi Isa a.s berkata, “Tidak saudaraku. Engkaulah yang paling baik dari pada aku. Engkau mengucap salam kepadaku, sedangkan Allah SWT mengucap salam kepadamu.” Dua bersaudara itu sama-sama istimewa. Keduanya adalah pembawa ajaran kebenaran.

Sepeninggal Nabi Musa a.s kaum Bani Israil kembali sesat, kemaksiatan dan kezaliman merajalela. Nabi Yahya a.s muncul menjadi penyelamat yang dikirim oleh Allah SWT. Kaum Bani Israil perlahan-lahan mulai mendengar seruan Nabi Yahya a.s. Mereka banyak bertanya tentang agama dan isi Taurat pada Nabi Yahya a.s.

“Wahai Yahya utusan Allah SWT, kami telah banyak berbuat dosa selama ini. Bagaimana kami kembali. Sedangkan kami merasa kotor dengan dosa-dosa, “tanya kaum Nabi Yahya a.s.

“Segeralah bertobat. Seungguhnya Allah SWT Maha Pemberi Ampunan,” jawab Nabi Yahya a.s. Kemudian mereka berbondong-bondong mengikuti anjurannya, mereka bertaubat dan kemudian menjalani hidup baru dengan melaksanakan perintah Allah SWT.

Nabi Yahya a.s sangat dihormati dan dicintai oleh kaumnya. Nabi Yahya a.s wafat dalam usia sangat muda akan tetapi ajaran dan namanya akan terus dikenang sampai kapan pun. Kesabaran, ketabahan dan keteguhan hati Nabi Yahya a.s memberi banyak hikmah dan teladan bagi manusia.(ykib).


Availability

230349BM297 ALI sSekolah Cikal SetuAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
297 ALI s
Publisher Sygma CMC : Bandung.,
Collation
47 hlm.: Ilus.; 27cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
9789790555808
Classification
297
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To Previous