Papa mengajariku berenang. Berenang itu menyenangkan. Aku juga ingin bermain air lagi dan lagi. Seru sekali! Tak terasa, aku sudah berenang cukup lama. Aku merasa BERSEMANGAT.
Mengenalkan ragam emosi kepada anak sangatlah penting. Dalam proses pengenalan ini, alangkah baiknya jika orang tua ikut terlibat dalam mendampingi anak. Bagaimana cara yang tepat untuk mengenalkan emosi kepada anak? Apa langkah-langkah yang harus dilakukan? Selengkapnya bisa membaca buku ini.
Khalifah Umar bin Khathab adalah seorang khalifah yang berjiwa mulia. Siapa pun yang ada di dekatnya pasti akan merasa tenang. Kasih sayangnya, pengasihnya, dan kesederhanaannya seolah menjadi obat bagi siapa saja yang dilanda kesedihan, baik orang-orang dekatnya maupun orang asing sekalipun. Khalifah Umar tidak segan-segan membantu.
"Nah, sekarang kita akan melihat sendiri, apakah Khalifah Umar bin Khathab dapat bertindak adil dalam menjatuhkan hukuman?" kata salah seorang yang pernah mendapat hukuman cambuk. "Ya, jika Khalifah Umar tidak adil, kita protes saja," sahut yang lain.Ada apa sebenarnya? Mengapa keadilan Umar bin Khathab masih dipertanyakan?
"Berikan karung itu kepadaku!" kata khalifah Umar bin Khathab dengan nada tinggi. "Ini, Tuan. Semoga Allah membalas kebaikan, Tuan," kata pengemis sambil memberikan karungnya. Khalifah Umar bin Khathab menerima karung itu dan membukanya. "Isilah dengan sedekah, Tuan," kata pengemis yang mengira Khalifah Umar bin Khathab akan memberinya sedekah.
Jenderal Sa'ad bin Abi Waqas sangat terkenal dengan kegigihannya menghadapi musuh. Musuh yang mendengar namanya pasti akan lari tunggang-langgang. Suatu hari Sa'ad bin Abi Waqas mendapat surat dari Khalifah Umar. Setelah memahami isi surat itu dia pun menjalankan perintah Khalifah Umar.
"Bagaimana ini, Amirul Mukminin? Apakah mereka akan kita bangunkan?" kata Abdurrahman bin Auf meminta pendapat. "Tidak, tidak. Tidur mereka sangat pulas sekali. Mungkin saja mereka sangat lelah setelah berjalan kaki. Biarkan saja mereka tetap tidur," kata Khalifah Umar. Mendengar jawaban itu, Abdurrahman bin Auf sudah dapat menebak apa yang akan beliau katakan selanjutnya.