Di usia belasan, saya membaca buku tentang anak SMA yang kurus, berjambul dan selalu mengunyah permen karet. Lupus, karya Hilman Hariwijaya. Hilman menuturkan kisah tokoh rekaannya itu dengan gaya tulis yang mengalir lancar dan jenaka. Ngocol, begitu kosakata yang muncul saat itu untuk menunjukkan gaya bertutur Hilman. Sudah lama saya tidak mendapatkan buku tentang anak SMA yang bisa membuat…
Hai, Satya! Hai, Cakra!" Sang Bapak melambaikan tangan. Ini Bapak. Iya, benar kok, ini Bapak. Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat doa Satya dan Cakra. *** Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian. Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian. Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian. Ingin tetap dapat mengajar…
Dalam buku ini diajarkan tahapan-tahapan yang mudah bagi anak untuk membuat prakarya dengan menggunakan alat digital.'