Buku ini memuat 16 naskah teater karya Afrizal Malna semenjak masa Teater Sae hingga 2012, termasuk empat naskah saduran. Bagi Anda yang terbiasa dengan bentuk konvensional teks lakon teater atau naskah drama, yang dicirikan dengan adanya hauptext dan nebentext, sebaiknya enyahkan dulu cekokan bentuk itu dari kepala, atau mencoba mengekstrasinya menjadi murni teks. Ya, teks yang hanya berbicara…
Sebuah lakon yang memaparkan represi kuasa terhadap kebebasan bersuara masyarakat dari masa ke masa; dipentaskan oleh Teater SAE pada 1991, dan menjadi salah satu karya Teater SAE yang banyak dibicarakan para kritikus teater di dalam dan luar Indonesia. Penulisnya menyebut lakon ini seperti sebuah "teater-buku" yang adegan-adegannya mengandung kutipan-kutipan teks pendapat Sukarno tentang pers,…