aku sampai padamu, malin dengan sepenuh degup yang tak bisa disembunyikan tali-temali, pecahan kapal yang sepenuhnya palsu. juga dirimu, tak berarti apa-apa sejarah perlu penanda, yang abadi butuh bukti. aku datang padamu, malin dengan rusuh hati tak terkendali. kau terjepit di antara berisik pariwisata telungkup sendirian sebagai pendosa yang terus dikutuk setiap penziarah mengabadikanmu da…