Bagai katak dalam tempurung, Soon Neo hidup di kampung dan dalam budaya yang menganggap perempuan sebagai manusia kelas dua di bawah lelaki. Namun, dia berkeyakinan bahwa anak perempuannya harus keluar dari tempurung yang mengurungnya. Dia bersikeras dan berjuang agar anaknya memperoleh pendidikan yang baik. Puluhan tahun kemudian, si anak menuliskan memoar yang indah ini untuknya. Buku ini seb…