Seorang ayah didiagnosis kanker dan hanya punya 8 persen kesempatan hidup untuk menyaksikan anaknya, Emma, lulus SMA. Daripada meratapi nasibnya, dia berusaha memperlakukan hari-harinya sebagai suatu berkah dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk lebih bisa memaknai hubungannya dengan orang-orang yang dicintainya. Dia menulis catatan cinta di serbet kertas yang kemudian diletakkan di bekā¦